Pemuda dan Pembaca
![]() |
Membaca Membuka Jendela Dunia |
Pemuda
Sukarno, Pemuda Hatta, Pemuda Soe Hok Gie, adalah sebagian saja dari Pemuda Indonesia,
yang sangat “menggilai” membaca. Nantinya, Pemuda-Pemuda ini akan turut mempengaruhi
warna dan arah perjuangan Indonesia dan Sejarah Bangsa, baik di masa Perjuangan
Kemerdekaan Indonesia, masa kemerdekaan dan masa peralihan orde lama ke orde
baru. Para pemuda pembuat sejarah ini adalah tempaan dari apa yang telah mereka
baca, membaca buku, membaca pengalaman, membaca kondisi, membaca masa lalu-masa
sekarang lalu membaca langkah untuk masa depan hingga membaca dunia, mereka
membaca segala-galanya. Selain membaca, pemuda-pemuda ini juga menulis, seorang
pemikir dan penulis, dia tidak terseret arus sejarah tetapi akan ikut
mempengaruhi dan mewarnai sejarah.
Pemuda
Sukarno adalah apa yang dia baca.
Pemuda
Sukarno mulai menggilai membaca ketika indekos di rumah H.O.S Tjokroaminoto
Ketua Syarekat Islam saat itu. Buku menjadi teman
baginya. Pemuda sukarno adalah seorang yang sangat nasionalis dan sangat ingin
untuk mempersatukan semua orang, semua pemikiran, semua suku bangsa dibawah
NKRI. Pemuda Sukarno adalah seorang didikan di zaman Hindia Belanda, didikan
ini membuatnya menjadi seorang yang Liberal dalam pemikiran dan sekuler karena
lebih memilih menjadi Nasionalis ketimbang Islam sebagai Ideologi Negara. Pemuda
Sukarno pernah dipenjara karena pemikiran-pemikirannya dan pergerakannya
dianggap berbahaya oleh Pemerintah Hindia Belanda saat itu, Pemuda Sukarno lalu
menulis pembelaannya di Pengadilan yang sangat terkenal “Indonesia Menggugat”. Pemuda Sukarno pada akhirnya menjadi Presiden
Republik Indonesia. Presiden
Amerika Serikat saat itu, John F. Keneddy, pernah berkata pada Pemuda Sukarno yang
telah menjadi Presiden Sukarno, “Presiden Sukarno, saya sangat mengagumi
Tuan. Seperti saya sendiri, Tuan mempunyai pikiran yang senantiasa menyelidiki
dan bertanya-tanya. Tuan membaca segala-galanya. Tuan sangat banyak mengetahui.”
Pemuda
Hatta adalah apa yang dia baca.
Pemuda
Hatta sangat menyukai membaca, sedari kecil hingga dewasa. Pemuda Hatta adalah
seorang didikan Belanda, dia menyelesaikan Sarjananya di Rotterdam di Belanda. Saat
belajar di Eropa, dia bahkan menyimpan buku-buku koleksinya dalam sebuah peti
buku. Apa yang dia baca ini akan mempengaruhi arah pemikirannya dalam
perjuangan kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan nantinya. Karakter perjuangan Bung
Hatta adalah dengan mendorong
terbentuknya
generasi terpelajar yang mampu menghadirkan organisasi perjuangan dan serangan intelektual terhadap rezim penindas. Pemuda Hatta dan Pemuda
Sukarno sering sekali bertolak belakang dalam pemikiran, bahkan kelak saat
memimpin Indonesia, tetapi mereka tetaplah dwi tunggal Indonesia yang tetap
bersahabat walau berbeda dalam pemikiran. Pemuda Hatta juga aktif dalam
menulis, bahkan saat menikah, mas kawin yang diberikan untuk Nyonya Hatta adalah
sebuah buku karangannya sendiri saat berada di pengasingan yaitu “Alam
Pikiran Yunani”. Pemuda Hatta kelak menjadi Wakil Presiden Republik
Indonesia.
![]() |
Drs. Mohammad Hatta |
Pemuda Soe Hok Gie adalah
apa yang dia baca.
Pemuda Soe sangat
menyukai membaca, sedari remaja hingga dewasa. Dia menuliskan sebagian buku-buku
apa saja yang telah dibacanya di catatan hariannya. Pemuda Soe adalah seorang
pembaca dan pemikir sama seperti Pemuda Sukarno dan Pemuda Hatta. Akan tetapi,
pemuda Soe terlalu bebas dalam berpikir, tidak ada pijakan yang kuat, mungkin
hal inilah yang menyebabkan pemuda soe menjadi seorang Atheis. Bagi pemuda Soe,
kebenaran hanya ada di langit, dan dunia hanyalah palsu, dan baginya kebenaran
adalah tuhan. Pemuda Soe kelak akan menjadi tokoh yang berperan dalam
pergerakan di zaman peralihan, zaman penggulingan Orde Lama Sukarno. Pemuda Soe
sangat aktif dalam menulis, baik catatan harian, maupun menulis artikel-artikel
sebagai pembentukan opini tentang kondisi bangsa saat itu.
![]() |
Drs. Soe Hok Gie |
Pemuda Sukarno, Pemuda
Hatta dan Pemuda Soe adalah sebagian saja dari Pemuda Indonesia yang telah
mewarnai sejarah Bangsa. Adalah mereka sama seperti kita, pernah muda, tetapi
apa yang telah mereka capai saat menjadi Pemuda adalah pelajaran berharga bagi
kita. Mereka Pemuda Pembaca, membaca segala-galanya, mereka menuliskan
pemikiran-pemikirannya dan Sejarah lah yang akan menuliskan nama mereka dengan
tinta emas.
Posting Komentar untuk "Pemuda dan Pembaca"
Berkomentar dengan santun dan baik. Utamakan akhlak.